What fascinates you about life and people around you?
Banyak hal yang membuat aku kagum dengan kehidupan, seperti misalnya alam semesta. Banyak ilmuwan menduga bahwa semesta kita ini hanyalah satu bagian dari miliaran semesta-semesta besar lainnya. Bayangkan seberapa kecilnya manusia dibandingkan dengan itu semua? Tapi tunggu dulu, ternyata manusia juga nggak sekecil yang kita kira dibandingkan dengan atom, sebuah benda atau partikel terkecil yang menjadi awal mula terbentuknya alam semesta. Atau… dibandingkan dengan kehidupan yang ada di dunia kuantum dan bagaimana sebenarnya kehidupan di sana? Dari kehidupan mikroskopis hingga miliaran semesta membuat aku kagum dengan segala keajaibannya.
Aku juga kagum dengan orang-orang di sekitarku. Sangat menarik melihat mereka memiliki latar belakang, tujuan, dan perspektif yang berbeda. Ada yang suka makan bubur diaduk dan nggak diaduk. Ada yang bilang kalau duluan telur daripada ayam, begitupun sebaliknya. Ada juga yang bilang kalau Adolf Hitler meninggal di Garut. Kok bisa ya ada orang yang ceboknya cuma pakai tisu doang? Kok bisa ada orang yang percaya sama zodiak? Kenapa yang berzodiak cancer adalah orang romantis?
Begitulah kehidupan yang membuat aku kagum, walaupun dengan segala perbedaan kita masih tetap berjalan beriringan. Kita nggak bisa hidup tanpa bantuan orang lain dan orang lain juga nggak bisa hidup tanpa bantuan kita. Seperti jutaan galaksi di luar sana yang tidak mengorbit ke satu titik, tapi mereka sebenarnya saling mengorbit ke satu sama lain. Bulan mengorbit Bumi, Bumi mengorbit Matahari, dan seterusnya. Dengan adanya perbedaan hidup juga jadi lebih berwarna. Coba bayangkan kalau manusia di seluruh dunia punya tujuan yang sama, jadi karyawan Indomaret misalnya. Terus siapa nanti yang jadi tukang parkirnya?
Tulisan ini adalah bagian dari 30 Day Writing Challenge, di mana aku akan menantang diri sendiri untuk konsisten menulis selama 30 hari penuh dengan pertanyaan atau topik yang sudah disiapkan setiap harinya.